Jumat, 26 Agustus 2016

KISAH INSPIRASI : TIDAK ADA HAL YANG SEPELE DALAM PERSAHABATAN

Hari itu adalah hari pertama saya masuk SMA, saya melihat seorang anak dari kelas saya pulang sekolah dengan membawa semua bukunya. Namanya Kyle. Saya berpikir, “Mengapa dia membawa pulang semua bukunya di hari Jumat? Pasti dia orang yang aneh.”

Saya sendiri sudah memiliki rencana untuk akhir minggu ini, pesta dan nonton pertandangan sepakbola. Jadi saya mengangkat bahu saya dan kembali berjalan pulang.

Dalam perjalanan, saya melihat beberapa anak lain berlari melewati Kyle dan menyenggolnya. Kyle terjatuh, buku-bukunya berhamburan, kacamatanya terlempar dan saya berdiri sekitar sepuluh kaki di belakangannya. Saya melihat matanya terlihat sangat sedih. Hati saya merasa kasihan, jadi saya mendekatinya dan membantunya bangun.

Saat saya menemukan kaca matanya dan memberikan kepadanya, saya berkata, “Anak-anak itu pecundang. Mereka harusnya agak menjauh tadi.” Dia menatap saya dan berkata, “Terima kasih!” Terlihat sebuah senyum yang besar di wajahnya.

Senyum itu benar-benar tulus yang mengungkapkan rasa terima kasih. Saya membantunya memunguti bukunya yang berhamburan, dan bertanya dimana dia tinggal. Ternyata dia tinggal tidak jauh dari saya. Tapi saya belum pernah melihat dia di lingkungan saya sebelumnya, jadi saya bertanya. Kyle mengatakan dia sebelumnya mengikuti sekolah khusus.

Sepanjang perjalanan pulang, kami banyak berbincang dan saya membawakan beberapa bukunya. Ternyata dia anak yang cukup asik. Saya mengajaknya untuk bermain bola Sabtu besok dengan teman-teman saya, dan dia menjawab, “ya.”

Semakin saya mengenal Kyle, semakin saya suka dengannya. Selama empat tahun kemudian,  kami menjadi teman baik. Hingga hari kelulusan menjelang, Kyle yang lulus dengan nilai terbaik diminta untuk menyampaikan pidato perpisahan. Saya sangat bersyukur, bukan saya yang diminta untuk menyampaikan pidato itu.

Pada hari kelulusan saya bertemu dengan Kyle. Dia terlihat sangat hebat. Dia adalah salah satu dari pria-pria yang favorit semasa SMA. Sangat bersemangat dan terlihat gagah dengan kacamatanya. Lebih banyak gadis yang menyukai dia dari pada saya. Terkadang saya iri juga kepadanya.

Saya lihat dia sangat gugup menjelang pidatonya, jadi saya pukul dia dari belakang, “Hei bung, kamu pasti hebat!” Dia melihat saya dan tersenyum. “Terima kasih,” ungkapnya.

Ketika dia mulai berpidato, dia menarik nafas panjang dan mulai berkata, “Kelulusan adalah waktu untuk berterima kasih kepada mereka yang menolong kita menjalani tahun-tahun yang berat. Orang tua Anda, guru Anda, saudara Anda, mungkin pelatih.., tetapi yang terutamama adalah teman-teman. 

Saya disini untuk memberi tahu Anda bahwa menjadi teman seseorang adalah hadiah terindah yang bisa Anda berikan. Saya akan menceritakan sebuah cerita kepada Anda.”

Saya hanya memandang sahabat saya itu dengan rasa tidak percaya, ketika ia menceritakan perjumpaan pertama kali kami saat ia jatuh dengan buku-bukunya itu. Saat itu dia sedang merencanakan untuk bunuh diri di akhir minggu itu. 

Dia mengatakan sengaja membawa semua benda miliknya pulang, sehingga ibunya tidak perlu lagi melakukannya nanti. Dia memandang lurus pada saya dan tersenyum, “Untunglah saya diselamatkan. Sahabat saya telah melakukan sesuatu yang tidak terkatakan.”

Saya mendengar tepuk tangan dari kerumunan bagi pria gagah yang menceritakan masa terlemah dalam hidupnya itu. Saya melihat ayah dan ibunya memandang saya dengan senyuman penuh terima kasih. Hingga saat ini, saya tidak pernah tahu bahwa apa yang saya lakukan ternyata berdampak begitu besar.

Jangan pernah menganggap remeh tindakan-tindakan kecil Anda yang Anda lakukan, karena tanpa Anda sadari hal tersebut mengubah kehidupan orang lain. Tuhan menaruh dalam hidup setiap oprang untuk memberi dampak bagi kehidupan orang lain dengan berbagai cara yang unik. 

Jadi setiap kali Anda melihat kesempatan untuk berbuat baik, lakukanlah dengan sebuah ketulusan dan sukacita. Anda tidak akan pernah tahu bahwa senyuman Anda atau uluran tangan Anda telah menyelamatkan jiwa seseorang.

Kamis, 25 Agustus 2016

KISAH IBRAHIM BIN ADHAM DAN SEBUTIR KURMA

Anak-anakku sekalian!
       
Apa yang kita makan ternyata berpengaruh terhadap kehidupan kita. Wajar apabila kita sering mendengar istilah "halalan Thayyiban". Karena makanan berpengaruh terhadap banyak aspek dalam hidup kita. Dalam hal fisik, jika yang kita makan adalah makanan yang tidak sehat maka akan membuat kita jatuh sakit, sehingga modal kita yang paling utama yaitu kesehatan menjadi hilang. Padahal kesehatan adalah hal utama yang harus kita miliki untuk melaksanakan sesuatu. Sedangkan makanan yang tidak halal, entah karena zatnya maupun cara mendapatkannya akan berpengaruh terhadap sisi spiritula kita. Akan membentuk kecenderungan kita dalam melakukan sesuatu. Ada baiknya kita baca cerita tentang seorang ulama besar bernama Ibrahim bin Adham untuk menambah pengetahuan kita agar lebih berhati-hati dalam memasukkan makanan ke dalam tubuh kita karena akan berpengaruh sampai ke dalam urusan ibadah kita.

Usai menunaikan ibadah haji, Ibrahim bin Adham berniat ziarah ke mesjidil Aqsa. Untuk bekal di perjalanan, ia membeli 1 kg kurma dari pedagang tua di dekat mesjidil Haram. Setelah kurma ditimbang dan dibungkus, Ibrahim melihat sebutir kurma tergeletak di dekat
timbangan. Menyangka kurma itu bagian dari yang ia beli, Ibrahim memungut dan memakannya. Setelah itu ia langsung berangkat menuju Al Aqsa.

4 Bulan kemudian, Ibrahim tiba di Al Aqsa. Seperti biasa, iasuka memilih sebuah tempat beribadah pada sebuah ruangan dibawah kubah Sakhra. Ia shalat dan berdoa khusuk sekali. Tiba tiba ia mendengar percakapan dua Malaikat tentang dirinya.
"Itu, Ibrahim bin Adham, ahli ibadah yang zuhud dan wara yang doanya selalu dikabulkan ALLAH SWT," kata malaikat yang satu.
"Tetapi sekarang tidak lagi. doanya ditolak karena 4 bulan yg lalu ia memakan sebutir kurma yang jatuh dari meja seorang pedagang tua didekat mesjidil haram," jawab malaikat yang satu lagi.

Ibrahim bin adham terkejut sekali, ia terhenyak, jadi selama 4 bulan ini ibadahnya, shalatnya, doanya dan mungkin amalan-amalan lainnya tidak diterima oleh ALLAH SWT gara-gara memakan sebutir kurma yang bukan haknya. "Astaghfirullahal adzhim" ibrahim beristighfar.

Ia langsung berkemas untuk berangkat lagi keMekkah menemui pedagangtua penjual kurma. Untuk meminta dihalalkan sebutir kurma yang telah ditelannya. Begitu sampai di Mekkah ia langsung menuju tempat penjual kurma itu, tetapi ia tidak menemukan pedagang tua itu melainkan seorang anak muda. "4 bulan yang lalu saya membeli kurma di sini dari seorang pedagang tua. kemana ia sekarang ?" tanya ibrahim.
"Sudah meninggal sebulan yanglalu, saya sekarang meneruskan pekerjaannya berdagang kurma" jawab anak muda itu.
"Innalillahi wa innailaihi roji'un, kalau begitu kepada siapa saya meminta penghalalan ?".

Lantas ibrahim menceritakan peristiwa yg dialaminya, anak muda itu mendengarkan penuh minat. "Nah, begitulah" kata ibrahim setelah bercerita, "Engkau sebagai ahli waris orangtua itu, maukah engkau menghalalkan sebutir kurma milik ayahmu yang terlanjur ku makan tanpa izinnya?".
"Bagi saya tidak masalah. Insya ALLAH saya halalkan. Tapi entah dengan saudara-saudara saya yang jumlahnya 11 orang. Saya tidak berani mengatas nama kan mereka karena mereka mempunyai hak waris sama dengan saya."
"Dimana alamat saudara-saudaramu ? biarsaya temui mereka satu persatu."


Setelah menerima alamat, ibrahim bin adham pergi menemui. Biar berjauhan, akhirnya selesai juga. Semua setuju menghalakan sebutir kurma milik ayah mereka yang termakan oleh ibrahim.

4 bulan kemudian, Ibrahim bin adham sudah berada di bawah kubah Sakhra. Tiba tiba ia mendengar dua malaikat yang dulu terdengar lagi bercakap cakap. "Itulah ibrahim bin adham yang doanya tertolak gara gara makan sebutir kurma milik orang lain."
"O, tidak.., sekarang doanya sudah makbul lagi, ia telah mendapat penghalalan dari ahli waris pemilik kurma itu. Diri dan jiwa Ibrahim kini telah bersih kembali dari kotoran sebutir kurma
yang haram karena masih milik orang lain. Sekarang ia sudah bebas."

       Allahu a'lamu bis showab.

Rabu, 17 Agustus 2016

RENUNGAN KEMERDEKAAN RI UNTUK ANAKKU MURID SDI UMMUL QURO BEKASI

Anak-anakku Siswa SDI Ummul Quro Bekasi yang tercinta!

Perang bukanlah sesuatu yang menyenangkan. Jika ada di antara kalian yang suka bermain game perang, atau senang merasakan serunya nonton film
perang, atau gembira bersama teman-teman bermain tembak-tembakan dan kejar-kejaran, percayalah perang yang sesungguhnya merupakan suatu penderitaan. Sejarah manusia adalah sejarah peperangan, oleh karenanya Bapak harap tidak ada di antara anakku sekalian yang bercita-cita untuk memulai perang.

Sejarah manusia adalah sejarah peperangan. Dan peperangan hanya berisi penghilangan nyawa, pengusiran, pengungsian, ketakutan, kehilangan orang tercinta, amis darah, hilang harta benda, tangis anak yang kehilangan orang tua, kelaparan, doa dan ratap kepedihan, badan yang terluka, tubuh yang rusak, rubuhnya tempat tinggal, dsb. Itu hanya sebagian kecil yang dapat disebutkan. Akan ada jutaan kata lain yang datang jika kita perhatikan suatu perang dan semuanya tidak lepas dari penderitaan.

Sejarah bangsa dan negara kita sendiri penuh dengan cerita peperangan. Bagi kita, perang dan penjajahan mungkin hanya kata yang kita tahu artinya tanpa pernah mengalaminya. Tetapi bagi Nenek Moyang kita perang adalah sesuatu yang nyata yang dialami, dirasakan, dan dijalani. Merekalah yang merasakan betapa sakitnya tubuh yang robek terkena peluru. Merekalah yang merasakan perihnya luka segar yang mengalir darah. Mereka berangkat perang demi Kemerdekaan kita, dan mati untuk kemerdekaan kita. Kini kita yang merdeka, dalam seharipun belum tentu semenit ingat mereka.

Anak-anakku Siswa SDI Ummul Quro Bekasi yang tercinta!

Jutaan nenek moyang kita meninggal karena perang dan penjajahan. Perang Jawa yang berlangsung selama 5 tahun antara Pangeran Diponegoro dan Belanda mengakibatkan 20.000 pasukannya tewas. Belum lagi ditambah jumlah rakyat biasa sebanyak 250.000 orang yang juga tewas dalam peperangan tersebut. Bayangkan, itu baru 1 peperangan. Bagaimana kalau dijumlahkan dengan perang-perang yang lainnya. Apakah anakku sekalian pernah membaca cerita pembangunan jalan Daendels yang terbentang dari Anyer Banten hingga Panarukan Jawa Timur sepanjang 1.000 km? Pembangunan jalan tersebut berlangsung dalam 2 tahap. Tahap pertamanya saja membuat 1.100 Nenek Moyang kita menjadi pekerja paksa yang bekerja tanpa adanya rasa kemanusiaan. Itulah kejinya penjajahan. Mereka bekerja dengan beban yang sangat sangat berat. Mengangkut batu, menghancurkan cadas, menarik pedati. Mereka harus membangun jalan mulai dari dataran rendah pantai hingga harus mendaki mengikis bukit dan meratakan pegunungan. Sementara perlakuan yang mereka terima tidaklah sebanding.

Apakah anakku sekalian pernah merasakan perihnya kelaparan? Berpuasa 1 bulan bukanlah kelaparan meskipun mungkin kita menahan lapar. Itu adalah kondisi di atas lapar di mana lapar merupakan wabah, ketiadaan pangan karena hasil panen diambil baik oleh Penjajah Belanda maupun Raja-raja kita dahulu kala yang tidak berperasaan. Apakah anakku sekalian tahu, sebelum Belanda datang ke Nusantara negara tersebut dalam keadaan hampir bangkrut bahkan hampir bubar. Tetapi setelah menemukan Nusantara kekayaan mereka berlimpah, sedangkan Nusantara kita sendiri malah menderita.

Sekarang di mana-mana ada tempat yang menjual makanan. Di dekat rumah kita setidaknya ada 1 atau 2 warung. Hal yang dahulu adalah tidak ada. Syukurilah, itulah salah satu suasana kemerdekaan. Jika dulu Nenek Moyang kita tidak memperjuangkan kemerdekaan mungkin tidak akan seperti sekarang keadaan Negara Indonesia kita.

Sadarilah Anakku sekalian. Dalam darah kita mengalir darah orang-orang terdahulu. Yaitu darah nenek moyang kita, yang sebagiannya merasakan bagaimana terbelenggunya hidup dalam penjajahan. Hak hidup mereka dicabut. Mereka diperlakukan tidak lebih mulia dari suatu barang. Disiksa hingga tubuh melepuh dalam penderitaan, diacuhkan sebagai sesama manusia sehingga hak hidup dan harga diri menguap dalam ketiadaan. Sedangkan sebagiannya lagi merasakan bagaimana peluru berdesing di samping telinga, merasakan berjuang berhadap-hadapan dengan musuh yang lebih canggih persenjataanya. Dada mereka berdetak kencang dan aliran darah mengalir deras ketika bertarung melawan penjajah. Oleh karena itu ayo kita warisi hal tersebut. Resapi penderitaan nenek moyang kita, sehingga kita yang hidup sekarang ini tidak berfoya-foya. Resapi perjuangan nenek moyang kita sehingga kita tidak terlena di zaman sekarang yang tenang ini.

Mari kita syukuri kemerdekaan dan kedamaian yang ada sekarang ini. Kita syukuri, meskipun Indonesia terdiri dari ribuan suku bangsa dan bahasa tetapi tetap dapat hidup berdampingan dan saling menghargai. Itulah hasil kemerdekaan. Hidup tentaram, nyaman, aman. Meskipun berbeda warna kulit dan rupa tubuh, berbeda agama dan kepercayaan ternyata kita hidup dalam kedamaian. Di luar sana, konflik antar suku dapat membelah suatu negara jadi berkeping-keping. Seperti yang terjadi pada negara Yugoslavia hingga pecah dan suku-suku yang ada di negara tersebut membentuk negara sendiri berdasarkan nama sukunya; Serbia, Bosnia, dan Kroasia. Konflik agama telah membelah rakyat India menjadi India dan Pakistan. Di Myanmar muslim Rohingya dikejar para Budhist. Di Pakistan Muslim mengejar orang Hindu. Di Jerman dahulu, Ras Arya membantai Umat Yahudi. Bacalah sejarah negara Rwanda, salah satu negara di Benua Afrika,Suku Hutu dan Suku Tutsi yang secara fisik hampir tidak berbeda layaknya orang Afrika, tetapi mereka saling berkonflik hingga timbullah korban sebanya 800.000 orang hanya dalam waktu kurang lebih 1 tahun. Begitulah yang terjadi di banyak negara, antar suku dan antar agama saling menyerang dalam satu negara sehingga akhirnya negara tersebut pecah. Al Hamdulillah Indonesia adalah negara yang damai dan saling menghargai. Itulah yang membuat utuh negara kita dan menjadikan Kemerdekaan kita tetap terjaga.

Anak-anakku Siswa SDI Ummul Quro Bekasi yang tercinta!

Sadarilah Anakku. Kemerdekaan ini, Kedamaian ini adalah hasil perjuangan Nenek Moyang kita. Bukan suatu hal yang gratis. Kemerdekaan kita ini membutuhkan proses 300 tahun lebih. Dan nenek moyang kitalah yang mengusahakannya. Mereka telah mengorbankan darah dan nyawa mereka. Kini giliran kita yang harus berjuang menyumbangkan apa yang kita bisa. Anakku hanya perlu belajar, itu sudah cukup disebut perjuangan. Agar anakku sekalian tidak menjadi generasi yang tidak bermanfaat bagi bangsa dan negara. Belajarlah agar dapat bermanfaat bagi orang tua, agama, masyarakat, dan Negara kita.

Anak-anakku Siswa SDI Ummul Quro Bekasi yang tercinta!

Karena Kemerdekaan dan kedamaian yang ada sekarang ini adalah hasil perjuangan Nenek moyang kita, Marilah kita doakan mereka agar mereka masuk ke dalam golongan para syuhada yang mendapatkan tempat mulia di sisi Allah SWT. Amien.
Al Fatihah ...

Senin, 01 Agustus 2016

KALENDER PENDIDIKAN SDI UMMUL QURO TAHUN PELAJARAN 2016-2017


Al Hamdulillah akhirnya sampai juga kita pada Tahun Pelajaran 2016-2017. Dan setelah berlangsung beberapa minggu, akhirnya admin berkesempatan untuk men-share Kalender Pendidikan Tahun Pelajaran 2016-2017.
Suasana Upacara Pembukaan Tahun Pelajaran 2016-2017

Tentunya ada yang berbeda dari Kalender Pendidikan sebelumnya. Oleh karenanya baik guru, murid, maupun walimurid dapat mendownload Kalender Pendidikan tersebut.

Beberapa perbedaan dimaksud di atas tentunya terkait beberapa kegiatan berikut terutama menyangkut kegiatan Amaliyah Ramadhan di mana perbedaan antara jumlah hari antara Tahun Hijriyah dengan Tahun Masehi membuat Bulan Ramadhan selalu maju dan akhirnya, di mana dari tahun 2010 sampai 2015 kegiatan Amaliyah Ramadhan, Pesantren Kilat, Bakti Sosial, maupun buka bersama yang dilaksanakan tiap tahun pada awal Tahun Pelajaran mulai tahun 2016 dilaksanakan pada Akhir Tahun Pelajaran. Sehingga bukan tidak mungkin, pada 2017 nanti Pengumuman Kelulusan Kelas VI maupun PPDB SMP Negeri On line akan pula mengalami penyesuaian waktu entah maju ataupun mundur dari tanggal tahun sebelumnya.

Untuk Guru, Murid, dan Walimurid yang membutuhkan Kalender Pendidikan, silahkan download. Hanya saja harap diingat, Jadwal Kegiatan dalam Kalender Pendidikan ini bersifat tentatif atau dapat berubah sewaktu-waktu.

Previous Post

PPDB SDI Ummul Quro Tahun Pelajaran 2021-2022

Most Viewed